Jumat, 20 Februari 2009

kereta


terlalu bising dunia ini. kita tahu, memang sudah sampai pada puncak nadirnya. tapi kereta masih melintas tanpa henti, tanpa peduli. di dalam gerbongnya, tak satu pun tahu dan sadar, akan ditimpa apa mereka. tapi pikir mereka, itu sudah seharusnya.
kereta melaju dengan satu tujuan: melaju itu sendiri. kita, penumpang setianya, hanya harus tahu di mana kita duduk dan membuang kencing di tempat yang tak keliru.
kereta telah menua. bisingnya bahkan telah membiasa, bahkan telinga kita sudah tak lagi bisa mendengar apapun selain bising kereta. tapi begitulah...
sudah saatnya kita hentikan kereta, matikan mesin lokonya, untuk mendengarkan cericit burung gereja dan desir angin lembah, atau gemericik anak sungai yang berbatuan merah. biar kita tak selamanya mengira hanya ada suara bising kereta dalam perjalanan aneh kita.