Kamis, 08 Januari 2009

Israel haram jadah!

Israel itu apa? Dia tak sekadar nama negara. Kita bangsa Indonesia, punya negara bernama Republik Indonesia. Tapi menyebut Israel sekadar nama negara seperti itu, tidaklah representatif. Israel punya nenek moyang jelas: seorang nabi yang lahir dari seorang ayah bernama Abraham. Kalau kamu percaya Abraham adalah seorang monoteis freelance pertama di muka bumi, apa kesanmu tentang Israel?

Mentang-mentang cucu nabi secerdas Ibrahim, lantas dia berhak melakukan apa saja? Selain jawabannya lebih dari sekadar "tidak", ternyata selain Israel masih ada Islam dan Nashrani: keduanya juga sama-sama cucu Ibrahim. Memang bangsa Israel dikenal cerdas-cerdas, jenius-jenius: Freud, Einstein, Karl Marx, Derrida, dan masih banyak lagi.

Aku heran, bangsa sialan itu orang-orang super jenius. Awal mula dia mengkoloni kawasan gurun tandus, lantas disulapnya jadi pertanian subur penghasil sayuran (sepertinya para mahasiswa pertanian kita perlu di-Israel-kan dulu? Whahahaha). Dan ketika kebangsaan mereka memerlukan satu negara independen untuk mengakomodasi segenap kulturnya, mereka tak segan-segan mengobarkan perang. Itu terjadi tak cukup satu-dua tahun, bahkan sudah puluhan tahun!

Saat ini bumi Palestine berkobar. Bukan Israel kalau tak berdalih: mematahkan terorisme Hamas, yang dilakukan melalui serangan militer intensif, secara tidak proporsional. Finally, semua jadi berantakan. Peringatan PBB tak diindahkan. Sempat kubayangkan, mungkin masalahnya akan lain kalau Israel, secara kulural, bersinggungan dengan orang-orang Jawa untuk nyanyi bareng tembang "Mijil"! : )

Pantaskah kita mencekik leher anak kecil yang menakut-nakuti kucing kita? Begitulah Israel. Adonis, penyair dari Qassabin itu, pernah mengkritik agama monoteisme. "Di mana letak baiknya monoteisme kalau semua 'perang suci' dijustifikasikan dari syariat agama-agama monoteis?", katanya. Weladalah! Tapi tunggu dulu, betulkah perang itu perang atas nama agama? Between moslem and jewish? Jangan-jangan bukan? Atau yang bukan-bukan? Jangan yang bukan-bukan lah…

Agama bukan negara, tak perlu dipakai sebagai pemerintahan bagi sekerumunan orang yang belum dewasa…biarlah ia hidup di setiap jiwa manusia, di situlah ia akan mendidik seseorang lebih dewasa. Jika tidak, lihatlah orang-orang Yahudi itu, kejahatan mereka bahkan tak mempedulikan logo "bintang Solomon", semacam divine glory, di benderanya. Hhhhhh….!
written on fuck'in sick

Tidak ada komentar:

Posting Komentar