Senin, 15 Desember 2008

pagi

hey, bangun..... matari telah terbit bersama senyum pagi
lihatlah embun...
mencair dan menetes di ujung-ujung daun
cahaya pagi menyapamu kembali
tak ada bosan, tak ada jenuh dan jengah....

adakah manusia menjadi pagi setiap hari....
olala.. sang nalar telah kian menua
dengan setumpuk nilai-nilai ringkih dan keriput
nalar tak hanya butuh tetesan embun
tapi, apakah ia adalah tetesan embun itu sendiri....?

anggapan-anggapan lama sudah menua pula
lupakah kau dengan janjimu dulu...
untuk hanya setia pada kejujuran yang lugu...?
lihatlah... segala peristiwa datang silih berganti
berulang dan melingkar-lingkar
mengikuti sang waktu yang terus mengular
segala yang pergi akan kembali
pada wujudnya yang baru dan pagi....
tapi sayang.... pagi jelang terpotong keriput tua pikiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar